Di era pasar global seperti sekarang
ini, Indonesia perlu mulai memperhatikan inovasi dari produk-produk yang
dihasilkan agar dapat bersaing dengan produk dari luar negeri dan mendapatkan
pasar yang luas guna meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia. Indonesia
saat ini kurang menganggap inovasi teknologi sebagai suatu faktor yang penting
sehingga masih banyak produk Indonesia yang kurang inovatif.
Menurut Craigh Mundie, seorang Chief Research and Strategy Officer
Microsoft Corporation dalam sebuah seminar di Jakarta menyatakan bahwa teknologi
informasi akan menjadi salah satu industri unggulan di masa depan. Dia juga
menyatakan bahwa transformasi teknologi informasi adalah bagian penting dalam
memperkuat daya saing. Dia melihat bahwa Indonesia perlu melakukan penguatan di
bidang industry kreatif, perdagangan dan sektor-sektor ekonomi lainnya dimana
kekuatan anak muda Indonesia tidak dapat dikesampingkan.
Untuk meningkatkan daya saing
Indoneisa, diperlukan 4 buah kunci yang memerlukan fokus bersama. Kunci pertama
adalah transformasi pendidikan, kedua adalah mengembangkan kewirausahaan,
ketiga adalah menghubungkan Indonesia, dan kunci yang keempat adalah membuat
suatu pemerintahan yang terhubung dan transparan.
Transformasi pendidikan menjadi
salah satu kunci penting pendukung daya saing Indonesia dengan membuka
pendangan masyarakat Indonesia akan pentingnya inovasi teknologi informasi.
Pengetahuan yang dini mengenai inovasi dapat mendorong generasi muda Indonesia
untuk mulai mencari-cari inovasi baru guna mendukung produk Indonesia di mata
dunia. Hal ini sudah mulai terlihat dengan munculnya generasi muda yang banyak
berinovasi di berbagai bidang yang terkait dengan teknologi informasi. Sebagai
contoh beberapa waktu yang lalu, beberapa mahasiswa Universitas Brawijaya
berhasil menemukan inovasi baru dalam mengatasi bakteri pada penyakit diabetes mellitus. Mereka menciptakan
sebuah alat bertenaga listrik yang akan mengalirkan listrik 9 volt ke dalam
luka yang diderita oleh penderita diabetes
mellitus. Alat ini telah terbukti dapat membunuh semua bakteri dalam luka
tersebut dan membantu mengurangi luka pada penderita diabetes mellitus. Dengan ditemukan alat ini potensi penderita diabetes
mellitus yang harus melakukan amputasi akibat luka yang dideritanya
pada beberapa bagian tubuh dapat diminimalisir.
Dengan perkembangan teknologi
informasi yang terus ditekan dalam dunia pendidikan, saat ini mulai bermunculan
anak-anak Indonesia yang memiliki inovasi-inovasi dan berhasil membuat sebuah
produk inovasi. Sebagai contoh adalah beberapa anak-anak yang berhasil membuat
game di usianya yang masih dini. Walaupun inovasi dari anak-anak tersebut masih
sederhana namun dapat menjadi modal sebagai inovasi yang lebih besar di masa
mendatang. Seorang anak bernama Fahma Waluya Rosmansyah dan Hania Pracika
Rosmansyah berhasil menciptakan game dan beberapa aplikasi mobile hingga masuk
ke dalam jajaran pembuat game dan software termuda di dunia. Aplikasi-aplikasi
buatannya sangat cocok untuk digunakan oleh anak-anak karena bertemakan dunia
anak. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Enrich
(English for Childer) yaitu
sebuah aplikasi yang memungkinkan seorang anak mempelajari bahasa inggris
dengan mudah menggunakan handphone. Agar aplikasi ini menarik, dia menambahkan
inovasi dengan menggunakan tokoh yang menarik untuk anak-anak yaitu seekor
katak berkulit hijau. Selain itu aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan gerakan,
tulisan, suara, dan iringan musik agar memberi kesan yang lebih hidup. Prestasi
yang berhasil dicapai oleh kedua anak tersebut adalah memenangkan perlombaan
internasional Asia Pacifik Informaation
and Communication Technology Award (APICTA). Mereka berhasil mengalahkan
peserta lain yang setingkat anak SMA dari berbagai Negara di Asia Pasifik.
Kunci kedua dalam mengembangkan
inovasi adalah mengembangkan kewirausahaan. Indonesia perlu memperhatikan dunia
wirausaha saat ini terutama dengan mulai bermunculannya industri kreatif yang
banyak dikelola oleh para wirausahawan. Para wirausahawan ini kadang terhadang
oleh beberapa kendala khususnya dibidang keuangan atau pendanaan. Saat ini PT
Telekomunikasi Indonesia telah membantu para wirausahawan muda yang ingin
mengembangkan industri kreatif di dalam negeri dengan meluncurkan program Indigo Incubator. Program ini merupakan
langkah PT Telekomunikasi Indonesia untuk membantu perusahaan startup agar dapat mengembangkan bisnisnya
di bidang industri kreatif digital. Dengan program ini diharapkan agar dapat
melahirkan perusahaan-perusahaan yang mempunyai karya kreatif yang dapat
dibanggakan yang memiliki inovasi-inovasi baru sehingga dapat diterima di
pasaran dan mampu merebut pasar nasional hingga pasar global. Industri kreatif
digital memang memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia dan memiliki
peluang bisnis yang baik.
Secara
umum dalam dunia industri terdapat empat sektor yaitu pertanian, manufaktur,
pengetahuan, dan koseptual yang lebih dikenal dengan industri kreatif. Di
bidang manufaktur, Indonesia memiliki peluang yang kecil untuk bersaing dengan
Cina yang telah menjadi pusat manufaktur dunia. Berbagai produsen besar seperti
Nokia dan Apple pun telah memindahkan produksinya ke Cina sehingga sangat sulit
bagi Indonesia untuk bersaing di industri jenis ini. Indonesia memiliki peluang
yang besar untuk bersaing di bidang industri kreatif. Secara umum nilai
industri kreatif di Indonesia memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan
industri lainnya. Industri kreatif yang sesuai di Indonesia adalah industri
kreatif digital yang memiliki sifat borderless
yaitu tidak mengenal batas wilayah sehingga dapat langsung menjadi pemain pasar
global. Selain mendukung pengembangan industri kreatif lewat Indigo Incubator, PT Telkom juga turut
mengembangkan ekosistem industri kreatif digital dengan bekerja sama untuk
menumbuhkan industry kreatif digital dengan program seperti Bandung Digital Valley dan menjalin
kerja sama dengan organisasi semisal Masyarakat Industri Kreatif TIK
Indonesia. Agar pengembangan industri
kreatif digital ini lebih efektif, maka peta perannya harus dibagi secara
tegas. Bila unsur kreatifnya sangat dominan dan lebih fokus pada
personal, maka wadahnya adalah organisasi seperti MIKTI yang dikembangkan di
berbagai kota di seluruh Indonesia (creative
camp). Bila unsur komersial lebih dominan dan fokus pada
professional, maka wadahnya adalah seperti Bandung
Digital Valley. Di dalam wadah ini perusahaan startup terus didukung Telkom agar bisa lebih professional
sekaligus komersial (creative center).
Kunci
ketiga dalam membangun inovasi di Indonesia adalah dengan menghubungkan
Indonesia. Dalam kunci ini yang dimaksudkan adalah dengan menghubungkan para
pembuat inovasi dengan pasar sehingga dapat memfasilitasi inovasi yang telah
dibuat dengan konsumen atau pengguna. Kunci keempat adalah membuat suatu
pemerintahan yang terhubung dan transparan. Dengan kunci keempat ini diharapkan
pemerintah dapat memberikan fasilitas yang lebih baik untuk mendukung inovasi
di Indonesia yang lebih transparan dan efisien.
Sumber:
http://komunitas.yellowpages.co.id/membangun-ekosistem-industri-kreatif-digital/ diakses tanggal
10 April 2013
http://jogja.tribunnews.com/2013/04/08/pt-telekomunikasi-indonesia-rangkul-industri-kreatif/ diakses tanggal
10 April 2013
http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/11/10/fahma-hania-pembuat-aplikasi-nokia-termuda-di-dunia/ diakses tanggal
10 April 2013
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12829 diakses tanggal
10 April 2013
http://www.bb.hari.asia/2012/10/adopsi-inovasi-teknologi-informasi.html diakses tanggal
10 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar